Tantangan Hari Ke-32

#TantanganGurusiana

Bagian 3 : Kesulitan Membaca

Part 2

Riuh rendah suara seisi kelas terdengar nyaring. Tengah hari begini memang jengah jika harus belajar. Namun dengan sekejap Bu Alya menyulap kelas mendadak hening. Senjata Bu Alya hanya satu. Siapa yang duduk tertib akan ke depan membaca buku, setelah selesai boleh langsung pulang.

Tentu saja semua tutup mulut dan duduk manis dengan tangan dilipat di atas meja. Satu persatu teman-temanku dipanggil ke depan. Aku kebagian dipanggil yang paling akhir. Mungkin salahku juga yang tak bisa duduk tenang.

“a, beb ba, a,” aku mulai membaca. Rasanya halaman ini sudah ku baca berulang setiap hari. Kata Bu Alya, aku belum lancar membacanya. Bu Alya juga sering berpesan untuk mengulang membaca di rumah.

“Mana bisa di ulang, Bu,” batinku dalam hati. Siapa yang akan mengajariku di rumah. Ibu selalu pulang menjelang senja dan tidur lebih cepat. Mungkin karena kecapaian.

Tapi hari ini aku bersyukur. Bu Alya membolehkan aku lanjut membaca di halaman kedua. Buku membaca yang aku pegang ini aku dapat saat masih TK. Ada 5 buku sebenarnya. Jilid satu sampai lima. Dan aku masih bertahan dijilid satu. Sedangkan teman-temanku yang lain sudah merangkak ke jillid tiga dan empat.

Yah, mau bagaimana lagi. Kalau aku baca sendiri mana bisa tahu sudah lancar atau belum. Bu Guru akan memberi tanda bila bacaanku lancar.

Begitulah setiap hari. Aku harus puas dengan kondisi ini. Kadang aku merasa malu. Teman-teman menertawaiku. Buku jilid satu itu sudah sangat kumal. Dan mereka baru bisa berhenti dengan tangisan setelah ku pukul.

Dan Bu Guru akan memarahiku, karena memukul teman-teman. Salah mereka sendiri, kenapa membuatku marah?

Bersambung....